10. Replacement Notes

banggarsa 18.36
Replacement notes (uang kertas pengganti)


Dalam proses mencetak uang kertas, walaupun telah dilakukan dengan sangat teliti dan berhati-hati, tentu tidak luput dari berbagai jenis kesalahan. Uang2 kertas yang bermasalah tersebut tentu saja harus dimusnahkan dan diganti dengan uang kertas lainnya yang sejenis tetapi memiliki tanda-tanda khusus sehingga jumlah uang yang digantikan tetap dapat dimonitor dengan baik. Uang-uang kertas pengganti tersebut mempunyai ciri tertentu sehingga disebut sebagai uang kertas seri pengganti.



Setiap perusahaan pencetak uang kertas mempunyai metode dan ciri-ciri tertentu yang dipergunakan sebagai uang seri penggantinya. Kita sudah membahasnya untuk pecahan 5 rupiah pada seri kebudayaan tahun 1952 variasi 1 huruf yang ternyata merupakan seri pengganti yang dipergunakan oleh perusahaan pencetaknya yaitu Thomas De La Rue. Lalu timbul pertanyaan, apakah semua uang kertas kita yang mempunyai variasi 1 huruf dicetak oleh Thomas De La Rue (TDLR)? Kita lihat jawabannya:

Uang kertas Indonesia yang mempunyai variasi 1 huruf adalah:
1. Pecahan 5 rupiah 1952
2. Semua pecahan seri binatang 1957 (kecuali 10. 25 dan 5000 rupiah)
3. Semua pecahan seri bunga 1959
4. Pecahan 25, 50, 500 dan 1000 rupiah seri Sukarno 1960
.
Setelah diperhatikan dengan teliti ternyata semua uang kertas tersebut memang dicetak oleh Thomas De La Rue. Jadi kesimpulannya adalah bahwa TDLR mempergunakan variasi 1 huruf sebagai seri penggantinya. Kesimpulan ini diperkuat oleh pernyataan dari katalog Pick:




Replacement notes:

Nomor 65-71 (seri bunga), 84 (Sukarno 25), 85 (Sukarno 50), 87 dan 88 (Sukarno 500 dan 1000): Prefiks satu atau dua huruf.




Variasi 1 huruf merupakan seri pengganti yang dipergunakan oleh TDLR

Dengan demikian jelas bahwa variasi X pada uang kertas di bawah ini bukanlah merupakan seri pengganti.


Katalog Pick juga menerangkan bahwa uang kertas dengan nomor urut 1 sampai dengan 9 (semua pecahan seri Federal I tahun 1946), 43a (pecahan 10 rupiah 1952 variasi pertama), 44-48 (pecahan 25, 50, 100, 500 dan 1000 rupiah 1952) mempunyai nomor seri pengganti berupa angka 1. Kita akan membahasnya.



Uang2 yang dicetak oleh Johan Enschede en Zohen (JEZ) mempunyai aturan nomor seri pengganti yang lain lagi, bukan mempergunakan variasi 1 huruf seperti pada Thomas De La Rue, tetapi dengan menggunakan nomor seri yang dimulai dengan angka 1 di depannya. Kita lihat contohnya:

Seri wayang yang dicetak oleh JEZ selalu mempunyai nomor seri yang dimulai dengan angka 0, lihat bukti di bawah ini:

Nomor seri dimulai dengan angka 0.


Demikian juga dengan seri kebudayaan yang di cetak oleh JEZ, mempunyai nomor seri yang dimulai dengan angka 0 didepannya.



Demikian juga untuk pecahan 500 rupiahnya




Bila diketemukan uang kertas yang di cetak oleh JEZ tetapi mempunyai nomor seri yang berawalan dengan angka 1, maka dapat dipastikan bahwa uang tersebut merupakan seri pengganti. Lihat contoh di bawah.



Kedua contoh uang tersebut mempunyai nomor seri yang dimulai dengan angka 1, berarti dapat diambil kesimpulan bahwa kedua uang tersebut merupakan uang kertas pengganti yang dipergunakan oleh percetakan JEZ. Tingkat kesulitan dan harga dari uang2 tersebut seharusnya setara dengan variasi satu huruf yang dipergunakan oleh TDLR, tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan kita tentang variasi seri pengganti yang dipergunakan oleh percetakan2 selain TDLR.


Untuk memperkuat bukti, saya tampilkan gambar yang diambil dari lelang Java Auction 3 tahun 2007, yaitu lot 292 yang dibuka pada harga Rp.450.000 dan terjual diharga Rp.600.000 (+fee 15%).




Sekarang kita sudah mengetahui bahwa percetakan yang berbeda akan mempergunakan seri pengganti yang berbeda pula. TDLR memakai 1 huruf sedangkan JEZ mempergunakan angka 1 didepannya. Dengan demikian kita dapat memastikan bahwa kedua lembar uang di bawah ini adalah PALSU, karena dimulai dengan angka 2 dan 4 yang jelas2 tidak pernah dipakai oleh JEZ.





Sekarang pembahasan kita berikutnya adalah tentang seri pengganti yang dipergunakan oleh Pertjetakan Kebajoran ataupun oleh Peruri. Ternyata cara yang digunakan berbeda dengan JEZ maupun TDLR, yaitu dengan memakai huruf X pada prefiks di depan nomor serinya.


Kita lihat contohnya:



Seri pengganti Peruri dengan memakai huruf X


Karena merupakan seri pengganti, huruf X tidak dipakai sebagai prefiks pada nomor seri uang beredar yang normal baik di depan, di tengah maupun di belakang. Jadi kita tidak akan pernah menemukan prefiks X-- -X- atau --X pada uang kertas normal, kecuali pada uang kertas pengganti.


Dalam satu gepok uang kertas, bisa jadi kita dapatkan uang bernomor seri X, mungkin tidak banyak, hanya beberapa lembar saja. Tetapi pada kenyataannya seringkali kita menemukan prefiks X dalam jumlah sangat banyak bahkan 1 gepok utuh, mengapa demikian? Apakah seri pengganti dipakai juga sebagaimana uang yang biasa? Untuk itu hanya otoritas yang berwenang yang bisa menjawabnya.



Contoh prefiks X yang ditemukan dalam jumlah banyak
.
.
Setiap negara memiliki aturan khusus mengenai seri pengganti yang dipergunakannya. Ada yang menggunakan huruf Y, Z, dan sebagainya. Tidak sedikit yang juga mempergunakan huruf X seperti yang dipakai negara kita, antara lain:




Seri pengganti X pada negara Cuba




Pakistan juga mempergunakan prefiks X sebagai seri pengganti
.
.
.
Bagaimana dengan Amerika Serikat?
.
Ternyata AS tidak memakai huruf X tetapi tanda bintang (star) yang diletakkan di depan atau di belakang nomor serinya. Lihat kutipan dari katalog Pick


Perhatikan tanda bintang yang terletak sesudah nomor seri. Tanda ini terdapat pada uang pengganti yang dipergunakan oleh AS.
.
.
Bagaimana dengan harga uang seri pengganti? Di KUKI jelas tercantum hanya untuk seri pengganti TDLR yaitu variasi 1 huruf, sedangkan untuk percetakan2 lainnya tidak tercantum. Pada katalog uang kertas Amerika dengan jelas tercantum harga dari masing2 jenis uang pengganti, kita lihat salah satu halamannya:


Harga uang kertas pengganti jelas tercantum di katalog AS


Negara-negara tertentu memakai simbol atau tanda khusus pada uang kertas pernggantinya, seperti tanda asterisk (*) yang dipakai pada negara:

Canada




India




Philipina





Ada lagi negara2 yang memakai huruf Y, Z, atau lain2nya untuk seri penggantinya. Bila berminat silahkan klik website di bawah ini:
Semoga pengetahuan kita tentang seri pengganti menjadi bertambah.


Pertanyaan dan komentar silahkan email : arifindr@gmail.com
Jakarta 1 Maret 2010

Artikel Terkait

Previous
Next Post »